MANAJEMEN RISIKO K3 DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) UNTUK MENGIDENTIFIKASI POTENSI DAN PENYEBAB KECELAKAAN KERJA (Studi Kasus: Tahap II Pembangunan Gedung Laboratorium DLH Banyuwangi)

Suatu proyek bidang infrastruktur tentu mempunyai sasaran durasi pengerjaan yang wajib dilaksanakan dengan cepat serta tepat. Tetapi, pada faktanya selalu terdapat kendala membatasi tersebut, salah satu pemicu terbentuknya keterlambatan dalam adanya kecelakan kerja. Pelaksanaan pembangunan Gedung Laboratorium DLH Banyuwangi tahap II pekerjaan struktur terjadi beberapa kasus kecelakaan kerja yaitu tertinjak benda tajam presentase kejadian 23%, kejatuhan barang dari atas 24%, jatuh terpeleset/tersandung 16%, terbentur keras 21%, terkena runtuhan bangunan 11%, dan terjatuh ketinggian 5% menyebabkan risiko. Kemudian dilakukan minimalisir menerapkan manajemen risiko kesehatan keselamatan (K3) menggunakan metode FMEA FTA. Saat ditemukan bahwa menginjak merupakan mode kegagalan hasil RPN paling tinggi, 36. FTA 2 top event, 4 intermediete 5 basic event. Adapun upaya perbaikan dilakukan, dilakukannya briefing SOP kepada seluruh pekerja berada dilokasi, aturan kerja, pengawasan rutin.